Langsung ke konten utama

Tenangnya Pantai Bolihutuo


- Kaya berbagai jenis ikan

            Jika Anda mengadakan perjalanan darat dari Gorontalo menuju ke Palu dan sebaliknya melalui rute Trans-Sulawesi, jangan lewatkan mengunjungi pantai Bolihutuo di Kab. Boalemo. Pantai ini berada kira-kira 120 km ke arah barat ibukota Provinsi, tapi setibanya di sana kepenatan kita terasa terbayar.
            Pantai yang berpasir putih dan dipenuhi pohon cemara tua serta angin laut yang sejuk, memanjakan rasa keindahan kita. Sejumlah warung ikan bakar tradisional juga tersedia. Seringkali bus jurusan Gorontalo-Palu masuk ke pantai yang terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan Trans-Sulawesi untuk membiarkan penumpangnya beristirahat. Jalan yang dulu masih beraspal biasa sejak dua tahun lalu sudah disemen guna memudahkan pengunjung datang ke pantai ini.
            Di ujung barat pantai kita dapat menyaksikan sederet rumah nelayan dengan kegiatan penangkapan ikan sehari-hari. Di tempat ini pula kita masih bisa menyaksikan pohon-pohon cemara tua yang telah berumur puluhan bahkan ratusan tahun. Di ujung teluk ada sebaris bukit yang membentuk tanjung menjorok ke laut.
Penginapan. Dibuat dengan nuansa lokal
            Jika cuaca sedang baik, langit terang, air laut memantulkan warna kebiru-biruan dan diselingi warna keputih-putihan. Ketenangan angin membikin permukaan laut menjadi seperti kaca cermin. Baru setelah ada angin bertiup kembali atau ada perahu nelayan melintas maka ketenangan itu pecah oleh riak-riak kecil beriringan.
            Pantai yang merentang sepanjang empat kilometer ini terletak di Teluk Tomini, perairan yang kaya akan berbagai jenis ikan. Dulu terkenal dengan ikan terbang yang dalam bahasa setempat disebut Bolihutuo, sehingga pantai ini dinamakan demikian pula.
            Bagi pengunjung yang ingin menginap, guna menikmati romantisme pantai di waktu malam, tersedia dua unit rumah panggung kayu khas Gorontalo milik Pemkab Boalemo, menghadap ke pantai.
            Di kota Boalemo sendiri, kira-kira 15 km dari pantai Bolihutuo, ada sedikitnya tiga hotel sederhana yang cukup bersih yaitu Hotel Pratama, Hotel Indraloka dan satu lagi yang lebih kecil.
Nampak anak-anak bermain di pasir
            Ada setidaknya enam restoran antara lain Rumah Makan Kairo yang menyediakan masakan Timur Tengah. Ini cukup mengejutkan karena di tengah kota yang penduduknya sehari-hari mengkonsumsi ikan, muncul restoran Timur Tengah. Ada lagi Restoran AZ yang khusus menyajikan masakan daging kambing seperti gulai, kare serta sate. Tiga lagi restoran khusus seafood terdapat di pantai, tak jauh dari gudang  penyimpanan ikan segar.

Komentar

  1. emang pantai BOLIHUTUO tidak kalah indah dengan pantai yang ada di BALI

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minyak Srimpi

          Pada era 50-an tak banyak produk minyak wangi yang beredar di pasaran, terutama yang harganya terjangkau oleh mereka. Oleh karena itu, minyak pengharum badan itu banyak diproduksi perusahaan-perusahaan kecil guna memenuhi kebutuhan pasar akan pengharum. Oleh karena formulanya sederhana dan memakai bahan-bahan atau bibit minyak wangi yang terjangkau, maka dapat dikatakan hampir semua minyak wangi yang beredar waktu itu baunya nyaris seragam.           Satu merk yang popular pada saat itu, dan ternyata masih eksis hingga sekarang adalah minyak wangi cap Srimpi. Minyak ini dikemas dalam botol kaca kecil berukuran 14,5 ml, dengan cap gambar penari srimpi, berlatar belakang warna kuning.           Pada masa itu minyak Srimpi dipakai oleh pria maupun perempuan klas menengah di daerah-daerah. Baunya ringan, segar, minimalis, belum memakai formula yang canggih-canggih seperti halnya minyak wangi jaman sekarang.            Ketika jaman terus melaju, maka produk-produk

Nasi Goreng Madura di Pontianak

                Kurang dari dua tahun lalu, Imansyah bersama istrinya Siti Hamidah dan dua anaknya merantau ke Pontianak, Kalbar, dari kampung halamannya di Bangkalan, Madura. Di kota muara Sungai Kapuas ini mereka tinggal di rumah seorang kerabatnya yang mengusahakan rumah makan nasi goreng (Nas-Gor) di Sui Jawi. Pasangan ini belajar memasak nasi goreng khas Madura. Akhirnya setelah memahami segala seluk-beluk memasak nasi goreng, ditambah pengalamannya berdagang di kampungnya dulu, Imansyah dan istrinya membuka rumah makan nasi gorengnya sendiri, diberi nama Rumah Makan Siti Pariha di Jalan S. A. Rahman.   Di sini mereka mempekerjakan dua orang gadis kerabatnya guna melayani langganannya. RM Siti Pariha menarik pembelinya dengan mencantumkan kalimat: Cabang Sui Jawi. Rumah makan yang terletak berderet dengan rumah makan khas masakan Melayu serta sate ayam Jawa ini buka dari pukul 16.00 petang hingga pukul 23.00 atau hingga dagangannya ludes. Setiap hari RM Siti Par

Pak RT ogah lagu Barat

                          Sudah lama Pak RT yang di serial Bajaj Bajuri selalu berpenampilan serba rapi, rada genit dan sedikit munafik tapi takut istri ini tak nampak dari layar kaca TV nasional. Sejak serial Bajaj Bajuri yang ditayangkan TransTV berhenti tayang, Pak RT yang bernama asli H. Sudarmin Iswantoro ini tidak muncul dalam serial panjang. Walaupun begitu ia masih sering nongol di layar kaca dengan peran yang nyaris tetap yaitu Ketua RT, Ketua RW, guru atau ustadz.             Di luar perannya sebagai Pak RT tempat si Bajuri (Mat Solar), dengan istrinya si Oneng (Rike Diah Pitaloka)   dan mertuanya yang judes plus licik (Hj. Nani Wijaya) berdomisili, H. Darmin (panggilannya sehari-hari yang resmi sedangkan merk-nya yang lain tentu saja “Pak RT”) adalah pria yang berpembawaan santun dan halus.             Barangkali pembawaannya itu dilatarbelakangi oleh pendidikannya sebagai seorang guru. Mengajar merupakan cita-citanya sejak kecil. Sebagai anak kelima