Oleh Adji Subela
Kerap
kali kita kesal mendapati sop yang kita pesan berisi lebih banyak
tulang dibandingkan dagingnya, baik itu sop ayam, kambing, maupun
sapi.
Tapi
sop sapi di warung Betawi Berkah di Jl. Jeruk Purut, Cilandak,
dijamin daging melulu, tak ada tulangnya dan bahkan sedikit sekali
mengandung lemak. Maka tidak mengherankan pada jam-jam makan siang
warung yang didirikan oleh Haji Husni (almarhum) sejak tahun 1969-an
ini dipenuhi pelanggan.
Rasa
sopnya sebenarnya tidak berbeda dengan sop buatan rumahan. Sop
berkuah bening, dengan isian daging berukuran lumayan besar-besar,
ditaburi irisan daun bawang dan seledri. Tapi dengan tampilan daging
tanpa tulang saja, sudah menarik selera. Barangkali itu khasnya
warung Berkah. Tentu saja harganya lebih mahal sedikit ketimbang “sop
tulang”, yaitu Rp.30.000,- tanpa nasi per Januari 2012.
Sop
disajikan dengan pilihan lauk perkedel, tempe atau tahu goreng.
Kelebihan
lain yang jarang dimiliki warung tradisonal kita adalah kecepatannya
dalam melayani pembeli, baik untuk dimakan di tempat maupun untuk
dibawa pulang. Mereka nampaknya berpengalaman melayani banyak orang
dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sebenarnya
warung Berkah menyajikan masakan Betawi lain seperti pepes ikan dan
sebagainya namun sopnyalah yang menjadi unggulan dan laris manis.
Warung
ini semula berada di depan gedung sekolah Japan International School,
Cilandak. Sekitar tahun 1976 warung Berkah pindah ke ujung Jalan
Jeruk Purut hingga sekarang. Warung buka dari pukul 08.00 hingga
20.00. Mereka sengaja buka pagi-pagi hari untuk melayani pembeli yang
ingin bersarapan. Sayangnya warung terlalu dekat ke jalan sehingga
menyulitkan pelanggan bermobil. Namun pelanggan dapat memarkir
mobilnya di tempat agak jauh dari warung.
Komentar
Posting Komentar