Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2009

Senyum Dikit 3

Persetujuan Utang Kreditur: Lihat, kamu belum melunasi utang kepada saya selama setahun. Sekarang kita ambil jalan tengahnya. Aku akan melupakan separuh utangmu, oke? Debitor : Baik aku setuju. Aku juga akan melupakan separuhnya lagi.

Ssst 3

- Aktor sexy Hollywood, Brad Pitt, sebenarnya lulusan fakultas jurnalistik. Ia lebih suka memakai kostum ayam-ayaman di Hollywood dalam awal karirnya ketimbang menjadi wartawan. Ternyata ia melejit sebagai aktor. - Leonardo DiCaprio yang banyak digandrungi cewek itu, mendapatkan nama depannya ketika sang ibu merasakan tendangan pertama kandungannya saat melihat lukisan karya Leonardo Da Vinci.

Resensi Buku 3

Menguliti Kebingungan Partai Golkar Judul : Harmoko, Quo Vadis Golkar – Mencari Presiden Pilihan Rakyat Penerbit : PT Kintamani, Jakarta, 2009 Penulis : Nirwanto Ki S. Hendrowinoto, MA, dkk Tebal : 224 halaman Kertas : HVS 80 gram Ini fakta sejarah. Seorang karikaturis dalam perjalanan karirnya melesat menjadi seorang Menteri Penerangan selama tiga periode berturut-turut dan kemudian menjadi Ketua Umum Golongan Karya lalu menjadi Ketua MPR/DPR. Ini cerita mengenak Harmoko, orang Kertosono, Jatim, yang muncul menjadi takoh nasional yang cukup fenomenal. Ia memimpin Golkar dan menjadi Ketua MPR/DPR di saat kritis yaitu masa gejolak penggulingan rezim Orde Baru tahun 1998. Sebagai mantan orang nomer satu di Golkar, Harmoko tahu banyak mengenai organisasi politik tersebut. Dalam bukunya terbaru, Harmoko, Quo Vadis Golkar – Mencari Presiden Pilihan Rakyat, ia membeber sejarah Golkar yang ia sebut sudah eksis sejak Proklamasi Kemerdekaan 1945 dulu. Dalam buku yang ditulis Nirwanto Ki S. Hend

Mutiara Hati

Mutiara Hati Memoar H. Barkah Tirtadidjaja Oleh Adji Subela Bagian Ke 2 Ternyata pertahanan saya pun akhirnya goyah juga. Ketika petang itu masih termangu-mangu di belakang kemudi jeep hendak ke mana saya mau pergi, tiba-tiba ingatan melayang pada sebuah keluarga yang belum saya kunjungi. Aduh, alangkah salahnya saya ini. Keluarga itu amat sangat terkenal, terhormat, dan kharismatik. Di masa lalu keluarga ini menjadi sesembahan rakyat Melayu, kaya raya, dan berpengaruh. Mereka memiliki istana yang indah di Langkat, sekitar 30 kilometer dari Medan ke arah barat daya. Akan tetapi bila ke Medan, mereka biasa tinggal di sebuah rumah besar yang terletak di Jalan Yogya No.2. Dulu bernama Manggalaan. Ke sanalah saya hendak pergi. Lalu kunci starter jeep Willys saya putar dan mesin segera hidup. Tidak terlalu jauh letaknya tempat ini dari markas. Rumah ini memang besar dan menjadi tempat tinggal di Medan bagi keluarga Sultan Langkat, Sultan Mahmud Abdul Aziz Abdul Djalil Rachmadsyah. Di sanal

Artikel

Negeri Serba Terbalik Oleh Adji Subela Setujukah bila bendera nasional kita dibalik hingga persis milik Polandia? Atau nama negeri kita ini diubah menjadi Aisenodni, misalnya? Masalahnya, apa yang tidak terbalik di negeri kita ini? Negeri paradoks kita memiliki segalanya yang serba tengkurap. Korupsi jelas diharamkan oleh agama-agama, dilarang oleh undang-undang, tapi nyata-nyata dilaksanakan dengan bangga. Tak ada yang malu disebut sebagai koruptor, dan tampil penuh percaya diri. Seorang perampok menjawab pertanyaan pers dengan enteng, bahwa perbuatan kriminalnya ia lakukan karena terdesak kebutuhan akan Lebaran. Simbol agama ia pakai semau-maunya untuk melegitimasi kejahatannya. Di masa silam – yang lama dulu – orang pasti malu berbuat hal-hal seperti itu, tapi kini terbalik. Di masa lalu – yang belum lama benar – apa yang dikatakan pemimpin sebagai “tidak”, berarti “ya” di dalam praktik. “Harga BBM tidak naik,” kata para pemimpin. Lalu tak lama kemudian harga minyak bumi betul-betul

Ssst-3

- Aktor sexy Hollywood, Brad Pitt, sebenarnya lulusan fakultas jurnalistik. Ia lebih suka memakai kostum ayam-ayaman di Hollywood dalam awal karirnya ketimbang menjadi wartawan. Ternyata ia melejit sebagai aktor. - Leonardo DiCaprio yang banyak digandrungi cewek itu, mendapatkan nama depannya ketika sang ibu merasakan tendangan pertama kandungannya saat melihat lukisan karya Leonardo Da Vinci.

Cerpen

Pria yang Diselamatkan Oleh Adji Subela Ketika aku berdiri di gundukan tanah ini, lalu menghadap ke arah timur, tampaklah olehku sejalur jalan tikus yang berliku-liku, naik turun, berkelit-kelit di antara gundukan tanah coklat serta semak-semak meranggas. Jalan itu mirip ular tanah yang menggeliat-geliat menghindari panas terik matahari. Panas sekali memang udaranya kala itu. Kemudian ketika aku menoleh ke kanan, tampak olehku sejumlah pompa angguk yang mengisapi minyak dari kandungan bumi. Mereka memompai benda cair itu tak kenal lelahnya siang maupun malam, tak hirau akan hujan angin ataupun terik matahari seperti siang yang gersang ini. Kacamata rayban-ku seolah tak mampu meredam ganasnya sinar surya tersebut, apalagi kerongkonganku pun mulai meronta minta dibasahi sesuatu minuman. Pelan-pelan aku turuni gundukan tadi kemudian kususuri jalan tikus yang mengular tadi, juga pelan-pelan. Bagaimana pun juga hawa hutan belantara masih juga pekat menyodoki hidung. Masih ada aroma segar ya
Senyum dikit-2 Ancaman berbudaya Suatu kali, para anggota dinas pemadam kebakaran kota Frankenberg, Jerman, jengkel karena penduduk enggan menyumbang dana guna pembeli slang-slang baru. Maka petugas pemadam kebakaran mengeluarkan selebaran. Isinya, mereka akan bikin pementasan konser oleh para anggotanya, guna mendapatkan dana. Hasilnya hebat, dana cepat terkumpul. Warga yang penyuka konser musik berkualitas tinggi itu tahu betul anggota pemadam kebakaran mereka tak pandai main musik dan suaranya jelek-jelek sekali.
Ssst-2 u Aktor ganteng mantan suami Nicole Kidman, Tom Cruise, ternyata berhati lembut dan dermawan. Suatu hari ia menemukan seorang nenek korban tabrak lari di jalan. Tom Cruise membawa nenek itu ke rumah sakit dan membiayai perawatannya hingga sembuh. Patut ditiru. u Masih soal lalulintas. Aktor ganteng dan kocak Woody Harrelson pernah ditahan polisi gara-gara menari-nari di tengah jalan hingga lalulintas macet dibuatnya. Itu terjadi tahun 1983 waktu dia belum populer.
Artikel-2 Capres tak bicara soal pengentasan PSK! Oleh Adji Subela Seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK) di Tangerang tewas tenggelam di Sungai Cisadane akibat dirazia Satuan Polisi Pamong Praja baru-baru ini. Yang mengenaskan, para anggota Satpol PP itu dikabarkan tidak menolong, padahal korban tak bisa berenang. Tragedi itu melengkapi nasib hitam PSK, ‘komoditas’ yang tak henti-hentinya dicaci, dijauhi, dinistakan, tapi juga diperlukan. Buktinya mereka tetap eksis dalam keadaan apa pun, menunjukkan permintaan (demand) akan jasanya tetap tinggi. Kelihatannya setelah dibayar persoalan selesai, dan kaum perempuan itu diuber-uber lagi. Siapa bisa menjamin bahwa di antara pria yang mencaci maki, menghina, menistakan, atau mengobrak-abrik praktik PSK itu bukan salah satu pelanggannya? Persoalannya, jasa PSK hanya diperlukan untuk urusan syahwat liar sementara, dan setelah itu mereka tetap najis yang harus dikutuki, demi keyakinan agama, peratur

Ayam Sumatra

Oleh: Adji Subela Blauwe sumatra's (Ayam gallak) zijn een zeldzame verschijning. Foto: Wanda Zwart “Siaaaaap!!” teriaknya keras-keras sambil berdiri tegak dan mengangkat telapak tangan kanannya ke pelipis. Ia tetap berdiri tegap dan berteriak lagi: “Siap laksanakan perintah Komandan!!” Tentu saja hampir semua manusia yang berjejal-jejal di pintu masuk Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, terhenyak, lalu berusaha sekuat-kuatnya untuk menoleh pada pria tua yang bersemangat tinggi ini. Ia baru saja diminta oleh petugas agar memasukkan barang-barangnya ke sebuah kotak besi besar yang menganga di depannya. Nama: Ruswandi Tempat, tanggal lahir: Tempatnya jelas, yaitu di salah satu desa di Banyumas, Jawa Tengah sana. Tanggal lahir? Ini yang tak pernah jelas. Tapi emaknya selalu bercerita, bahwa ketika terjadi penggempuran benteng Cilacap oleh tentara Dai Nippong, Ruswan – begitu ia selalu dipanggil oleh kawan-kawannya – baru bisa berlari-larian di halaman tempat t
Artikel – 3 Jabatan, Komoditas Baru Oleh F.X. Bachtiar Ada komoditas baru dalam dunia perdagangan Indonesia yang booming dewasa ini: JABATAN. Disebut barang dagangan karena tentu ada penjual dan pembelinya, yang menganut kaidah ekonomi yaitu: Kalau pembeli banyak dari yang dijual maka harga akan murah. Sebaliknya kalau yang dijual terbatas, semacam limited edition, maka harga akan mahal bahkan akan dilakukan cara lelang untuk menjaring pembeli dengan harga tertinggi. Apakah jabatan terbatas? Ya! Mengapa? Karena memang sistem menetapkan begitu. Coba kalau jabatan presiden-wakil presiden ada 1.000, gubernur-wagub 50.000, walikota-wakilnya ada 1.000.000. apakah pembeli banyak? Jawabnya: Banyak sekali!Mengapa? Pertama, karena JABATAN dianggap lapangan pekerjaan yang prestisius dan merupakan pintu menuju kualitas hidup yang jauh lebih baik. Kedua, karena tingkat pengangguran sangat tinggi, mulai yang penganggur murni karena belum pernah m
Buku Mutiara Hati-1 Memoar Mayjen TNI (Purn) H. Barkah Tirtadidjaja mengenai pernikahannya yang kontroversial dengan salah seorang putri Sultan Langkat. Kesultanan Langkat menjadi salah satu korban “revolusi sosial” yang digerakkan orang-orang komunis di Sumatra Timur awal tahun 1946, yang memakan korban ratusan orang bangsawan Melayu termasuk penyair Tengku Amir Hamzah. Sebagai orang Sunda, H. Barkah menemukan nilai-nilai kebudayaan Melayu. Didampingi sang istri, Tengku Nurzehan, ia menjalankan tugasnya di bidang intelijen, diplomat, birokrat, dan orang swasta yang cukup menarik dan terkadang dramatis. Berikut ini petikan buku Mutiara Hati yang akan disajikan bersambung. Ikuti terus blog belazipper.blogspot.com ini, karena juga akan memuat artikel-artikel menarik yang terus diperbarui. Bab Kesatu Mutiara Istana Sultan Langkat Udara petang itu terasa panas. Kota Medan memang berbeda cuacanya dibandingkan dengan kota asal saya, Purwakarta, sebuah kota kecil yang sejuk dan in
Resensi Buku – 2 Api Nan Tak Kunjung Padam Menguber Kasus Korupsi Judul : Memburu Koruptor, Based On True Story Penulis : Urip Sutomo Penerbit : Binar Publishing, Yogyakarta, 2009 Format : 13 x 19 cm, kertas HVS 80 gram 158 halaman hitam putih Buku mungil dengan tatamuka yang cukup membetot perhatian ini berbeda. Di bagian atas tertulis: Novel Jurnalistik. Apa pula nih? Setelah membacanya sampai habis, kita baru paham bahwa ini sebuah buku yang dimaksud sebagai novel, tapi isinya adalah kisah nyata perburuan penulisnya, Urip Sutomo – seorang wartawan – dalam mengungkap berbagai kasus korupsi di Kediri, daerah yang kaya oleh hasil pertanian dan industri terutama rokok kretek merk Gudang Garam, dan kota-kota sekitarnya. Jadi cerita ini tentang kegiatan jurnalistik, yang diaduk dengan bumbu kental subyektivitas penulisnya, juga bersifat memoar, dan ditulis bergaya novel. Kasus-