Langsung ke konten utama

Pecak Ikan yang Dijamin Srèèèèngg

Latar depan nampak pecak ikan mas dengan bumbu segar.
- Bumbu serba segar dan dimasak mendadak


Masakan pecak ikan populer di kalangan masyarakat Betawi, walaupun jenis ini ada juga di daerah lainnya. Kegemaran orang Betawi akan masakan satu ini mendorong bermunculannya warung-warung tradisional yang menyajikan masakan tersebut. Bahkan kini restoran-restoran klas menengah ikut memasukkannya ke dalam daftar menu mereka.
                Tentu saja yang namanya masakan meskipun diolah dengan resep yang persis sama, rasanya akan lain di tangan koki yang berbeda. Begitu pula pecak ikan. Tiap rumah makan (khususnya Betawi) akan memiliki kekhasannya sendiri. Bagi penggemar pecak dengan rasa rempah-rempah yang kuat, Warung Betawi H. Jaja mungkin bisa jadi pilihan.

Bumbu serba segar
                Pecak di sini dimasak mendadak baik yang model kering maupun yang berkuah. Ikannya boleh bermacam-macam seperti ikan mas, lele, gurami atau terkadang – kalau ada – ikan gabus. Tapi bumbunya sangat istimewa, rempah-rempahnya segar karena dibuat seketika, jadi seperti fresh from the oven…..begitulah. Selain itu rempah-rempah pecak ikan Warung H. Jaja “berani”.
                Bawang merah, cabe rawit, dan jahe ditumbuk kasar, sehingga meyakinkan pelanggan bahwa masakan itu dibuat langsung. Begitu disajikan di meja di depan pelanggan, aroma bawang merah dan jahe langsung merangsek hidung. Lantas ketika dicicipi maka bumbu pecak itu terasa srèèèèèènggg …….langsung mencekam lidah kita.
                Bagi penggemar rasa pedas, disediakan sambel terasi segar, mentah, diuleg agak kasar dan hebatnya terasinya tidak terasa pahit, tapi harum, gurih dan sedap tentu saja.
                Bumbu proses langsung seolah menjadi “brand” Warung H. Jaja. Ini punya latar belakang. Ketika dididirikan tahun 1985, warung masih kecil, dibangun berbagi dengan warung kelontong milik H. Jaja juga. Tahun 2008 lalu, kedua warung dibangun kembali menjadi satu warung makan yang lebih besar seperti sekarang ini. Seiring dengan perkembangan lingkungannya, di mana di seberang warung dibangun kompleks  apartemen Kebagusan City, maka kebutuhan akan warung yang lebih besar mendesak.

Saling melengkapi

                Proses pembangunan apartemen itu membawa berkah bagi Warung H. Jaja, sebab para pekerja bangunan menjadi langganan tetapnya. Ketika mendekati selesai, karyawan klas menengah apartemen ikut mencoba dan malah jadi langganan pula. Sungguh, warung yang berhadapan dengan simbul modernitas berupa apartemen mewah itu, tidak kemudian mati, tapi seolah saling melengkapi. Perkakas warung itu sendiri cukup modern, meja-kursi terbuat dari kayu jati dan lumayan trendy, walaupun dindingnya dibuat dari anyaman bamboo (gedhek) dengan dua warna.
                Kini warung yang terletak di Jalan H. Baung, seberang apartemen Kebagusan City, Kebagusan, Jakarta Selatan, sudah banyak dikenal penggemar masakan Betawi, khususnya pecak. Walaupun menyediakan pula masakan lainnya seperti pepes, sop iga, sayur asem, dll, tapi pecak buatan warung ini lebih disukai pelanggan. Bumbunya betul-betul srèèèèèngggg…….nyem, nyem, nyem……..
               
                 

Komentar

  1. Resep juga ngeliatnye...kapan ade masakan laen lagi ye

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minyak Srimpi

          Pada era 50-an tak banyak produk minyak wangi yang beredar di pasaran, terutama yang harganya terjangkau oleh mereka. Oleh karena itu, minyak pengharum badan itu banyak diproduksi perusahaan-perusahaan kecil guna memenuhi kebutuhan pasar akan pengharum. Oleh karena formulanya sederhana dan memakai bahan-bahan atau bibit minyak wangi yang terjangkau, maka dapat dikatakan hampir semua minyak wangi yang beredar waktu itu baunya nyaris seragam.           Satu merk yang popular pada saat itu, dan ternyata masih eksis hingga sekarang adalah minyak wangi cap Srimpi. Minyak ini dikemas dalam botol kaca kecil berukuran 14,5 ml, dengan cap gambar penari srimpi, berlatar belakang warna kuning.           Pada masa itu minyak Srimpi dipakai oleh pria maupun perempuan klas menengah di daerah-daerah. Baunya ringan, segar, minimalis, belum memakai formula yang canggih-canggih seperti halnya minyak wangi jaman sekarang.            Ketika jaman terus melaju, maka produk-produk

Nasi Goreng Madura di Pontianak

                Kurang dari dua tahun lalu, Imansyah bersama istrinya Siti Hamidah dan dua anaknya merantau ke Pontianak, Kalbar, dari kampung halamannya di Bangkalan, Madura. Di kota muara Sungai Kapuas ini mereka tinggal di rumah seorang kerabatnya yang mengusahakan rumah makan nasi goreng (Nas-Gor) di Sui Jawi. Pasangan ini belajar memasak nasi goreng khas Madura. Akhirnya setelah memahami segala seluk-beluk memasak nasi goreng, ditambah pengalamannya berdagang di kampungnya dulu, Imansyah dan istrinya membuka rumah makan nasi gorengnya sendiri, diberi nama Rumah Makan Siti Pariha di Jalan S. A. Rahman.   Di sini mereka mempekerjakan dua orang gadis kerabatnya guna melayani langganannya. RM Siti Pariha menarik pembelinya dengan mencantumkan kalimat: Cabang Sui Jawi. Rumah makan yang terletak berderet dengan rumah makan khas masakan Melayu serta sate ayam Jawa ini buka dari pukul 16.00 petang hingga pukul 23.00 atau hingga dagangannya ludes. Setiap hari RM Siti Par

Pak RT ogah lagu Barat

                          Sudah lama Pak RT yang di serial Bajaj Bajuri selalu berpenampilan serba rapi, rada genit dan sedikit munafik tapi takut istri ini tak nampak dari layar kaca TV nasional. Sejak serial Bajaj Bajuri yang ditayangkan TransTV berhenti tayang, Pak RT yang bernama asli H. Sudarmin Iswantoro ini tidak muncul dalam serial panjang. Walaupun begitu ia masih sering nongol di layar kaca dengan peran yang nyaris tetap yaitu Ketua RT, Ketua RW, guru atau ustadz.             Di luar perannya sebagai Pak RT tempat si Bajuri (Mat Solar), dengan istrinya si Oneng (Rike Diah Pitaloka)   dan mertuanya yang judes plus licik (Hj. Nani Wijaya) berdomisili, H. Darmin (panggilannya sehari-hari yang resmi sedangkan merk-nya yang lain tentu saja “Pak RT”) adalah pria yang berpembawaan santun dan halus.             Barangkali pembawaannya itu dilatarbelakangi oleh pendidikannya sebagai seorang guru. Mengajar merupakan cita-citanya sejak kecil. Sebagai anak kelima