Langsung ke konten utama

13 Hari tegang sekitar Suharto lengser





BAGIAN-15 – Epilog

Tiba-tiba aku teringat pada masa-masa pacaran kami di sepanjang jalan menuju ke kompleks perumahan Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) di tepi Kali Ancol dahulu. Bunga flamboyan yang tumbuh di tepi kali bermekaran merah menyala ria, lalu berguguran disentuh angin, seakan menaburi jalan kami dengan lambang cinta dan kasih sayang kami berdua – aku dengan seorang taruna AMN (Akademi Militer Nasional) yang jangkung, pendiam dan cerdas: Johny Yosephus Lumintang.
Saat itu pada Ulang Tahun Perkawinan kami yang ke-25 (pada 2012 ini berarti sudah 39 tahun, red)  kami benar-benar diuji oleh Tuhan. Sekarang ini, saat ini, aku sangat bahagia dapat melewati waktu-waktu sulit itu dan dapat merayakan Ulang Tahun Perkawinan kami setiap tahun hingga kini, disaksikan oleh anak-anak, cucu-cucu kami, serta para saudara dan handai taulan semuanya. Selama ini sejak perkawinan kami, aku dan JL telah melewati masa-masa yang sulit, penuh onak dan duri dengan gelombang kehidupan serta nasib yang menimpa kami.
Namun dengan segala kebesaran dan cinta kasih Tuhan, aku dan JL pun telah melewati masa-masa tersebut yang kini telah menjadi kenangan indah, manis penuh madu cinta-kasih kami. Hari-hari kami isi dengan canda-tawa dan semangat yang menggemuruh untuk menempuh kehidupan berkeluarga dan menatap masa depan yang terbentang luas. Kehadiran anak-anakku melengkapi cinta-kasih keluarga kami, dan kelahiran cucu-cucuku telah sungguh-sungguh menggenapkan kebahagiaan bahtera rumah tangga kami berdua.
Terima kasih Tuhan atas segala kasih sayangMu.
SELESAI

Catatan: Dengan dimuatnya Epilog ini maka selesai sudah pemuatan memoar Ny. Johny Lumintang mengenai 13 harinya yang menegangkan antara pra dan pasca lengsernya Presiden Suharto. Kami serahkan kepada pembaca untuk mengambil hikmah dari pengalaman tersebut. Terimakasih telah mengikuti dengan setia memoar tersebut di JURNAL BELLA ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minyak Srimpi

          Pada era 50-an tak banyak produk minyak wangi yang beredar di pasaran, terutama yang harganya terjangkau oleh mereka. Oleh karena itu, minyak pengharum badan itu banyak diproduksi perusahaan-perusahaan kecil guna memenuhi kebutuhan pasar akan pengharum. Oleh karena formulanya sederhana dan memakai bahan-bahan atau bibit minyak wangi yang terjangkau, maka dapat dikatakan hampir semua minyak wangi yang beredar waktu itu baunya nyaris seragam.           Satu merk yang popular pada saat itu, dan ternyata masih eksis hingga sekarang adalah minyak wangi cap Srimpi. Minyak ini dikemas dalam botol kaca kecil berukuran 14,5 ml, dengan cap gambar penari srimpi, berlatar belakang warna kuning.           Pada masa itu minyak Srimpi dipakai oleh pria maupun perempuan klas menengah di daerah-daerah. Baunya ringan, segar, minimalis, belum memaka...

WNI pionir TCM, antikanker

Pria asal Sukabumi, Jabar, itu berpenampilan sederhana, dan berpembawaan tenang. Tapi siapa menduga? Bahwa ia adalah pelopor sistem pengobatan gabungan antara tradisional China dan modern di Indonesia? Jauh sebelum sistem TCM  ( Traditional Chinese Medicine ) itu sendiri mulai populer di Tiongkok? Malahan sejumlah dokter asal Tiongkok yang berpraktik di Indonesia sekarang ini, justru pernah “magang” di kliniknya di Sukabumi. Selain itu si pria, yaitu Dr. (HC) Haji Mochammad Yusuf, juga menemukan formula obat antikanker serta tumor berbasis bahan-bahan obat tradisional China pada awal tahun 1990. Begitu banyak klinik pengobatan tradisional asal China yang kini beroperasi di Indonesia terutama di Jakarta. Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa pembuat obat antikanker yang sering menjadi spesialisasi mereka, adalah justru orang Indonesia asal Sukabumi, Jawa Barat, tersebut. Obatnya banyak digunakan di berbagai rumahsakit di Tiongkok. Dia pun setiap bulan pergi k...

Pak RT ogah lagu Barat

                          Sudah lama Pak RT yang di serial Bajaj Bajuri selalu berpenampilan serba rapi, rada genit dan sedikit munafik tapi takut istri ini tak nampak dari layar kaca TV nasional. Sejak serial Bajaj Bajuri yang ditayangkan TransTV berhenti tayang, Pak RT yang bernama asli H. Sudarmin Iswantoro ini tidak muncul dalam serial panjang. Walaupun begitu ia masih sering nongol di layar kaca dengan peran yang nyaris tetap yaitu Ketua RT, Ketua RW, guru atau ustadz.             Di luar perannya sebagai Pak RT tempat si Bajuri (Mat Solar), dengan istrinya si Oneng (Rike Diah Pitaloka)   dan mertuanya yang judes plus licik (Hj. Nani Wijaya) berdomisili, H. Darmin (panggilannya sehari-hari yang resmi sedangkan merk-nya yang lain tentu saja “Pak RT”) adalah pria yang berpembawaan santun d...