.
- BAGIAN-1 – Memoar drg. Sonya Henny Johny Lumintang, MARS
- Kado Pahit Ultah Perkawinan Perak
PRAKATA:
Ini adalah pengalaman istri mantan Panglima Kostrad Mayjen TNI Johny
Lumintang yang menjabat hanya beberapa jam saja. Sudut pandangnya
tentu dari seorang perempuan, istri, dan ibu rumahtangga yang
suaminya mengalami hari-hari menegangkan selama pra hingga pasca
lengsernya Pak Harto. Kisah ini diceritakan Ny. Sonya J. Lumintang
pada tahun 2003 dan dituliskan oleh Adji Subela. Ketika itu Johny
Lumintang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan,
sebelum masa purnabhaktinya dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal
TNI. Kisah ini dimuat di JURNAL
BELLA
guna mengenang kembali saat lengsernya Presiden Kedua RI Jenderal
Besar TNI (Purn) Suharto pada 21 Mei 1998, serta kisah lain sekitar
peristiwa itu yang jarang didengar tapi perlu diketahui publik.
Pemuatan kembali memoar mengalami sedikit perubahan dan penyuntingan
agar lebih ringkas tanpa mengurangi intinya. Pemuatan memoar atas
ijin yang bersangkutan. Silakan mengikuti kisah menarik ini.
BERIKUT
INI
dan beberapa seri berikutnya adalah saripati dari apa yang dituangkan Ny. Sonya Henny Johny
Lumintang dalam memoarnya berjudul: 13
Hari Penuh Ketegangan – pra dan pasca lengsernya Presiden Suharto.
Memoar diterbitkan tahun 2003 guna memperingati 30 tahun
pernikahannya.Red
*********
Pengantar:
Kado
pahit ulang tahun perkawinan
Bulan
Mei nampaknya takkan terlupakan oleh Ny. Sonya Henny Riupassa J.
Lumintang, istri mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD
(Kostrad) jabatan
untuk perwira tinggi berbintang dua yaitu Mayjen TNI Johny Lumintang.
Pada tanggal 28 Mei 1973, keduanya menikah setelah tiga tahun Johny
Lumintang Yosephus berdinas sebagai perwira TNI AD setelah lulus
Akabri tahun 1970.
Selama
25 tahun pernikahannya, drg. Sonya Henny Riupassa mengalami begitu
banyak pengalaman suka-duka, sedih-gembira, baik sebagai istri
prajurit, perwira sampai perwira tinggi di TNI AD maupun segala
romantika berkeluarga. Ia mengorbankan profesinya sebagai dokter gigi
demi pernikahannya dengan Johny Yosephus Lumintang. Oleh karena itu
ia bercita-cita agar pada Hari Ulang Tahun Perkawinannya yang ke-25
yaitu 28 Mei 1998 dirayakan secara istimewa.
Ia
berkhayal untuk menyusun acara-acara khusus guna merayakan Perkawinan
Perak tersebut. Semuanya kelihatan
lancar-lancar saja, sampai terjadi turbulensi politik di tanah air
yang ternyata kemudian mengubah jalannya sejarah bangsa. Maka atas
kuasa Tuhan rencana perayaan Perkawinan Perak berubah total dan
menjadi sederet 13 hari yang menegangkan bagi seorang istri perwira
tinggi TNI AD.
Prolog
Catatan
kecil ini aku torehkan sebagai pengingat kejadian yang takkan kami
lupakan selamanya. Yagn kumaksud kami adalah aku, suamiku Johny
Lumintang, dana anak-anak serta cucu kami. Kejdian ini penuh dengan
ironi dan juga humor menyedihkan yang kini menjadi sebuah kenangan
yang tak terlupakan. Unforgetable.satu
kejaidan yang telah menggempur hatiku sebegitu rupa, hingga ketika
itu, untuk pertama kalinya, aku tak bisa berpikir apa-apa dan tak
mampu berbuat apa-apa.
Kami
sedang dalam cobaan Tuhan yang amat berat.
Seperti
kita ketahui semua, kejatuhan Pak Harto diawali oleh serangkaian
ketegangan politik dan mencapai titik didih tinggi ketika terjadi
penembakan atas para mahasiswa Univ. Trisakti 13 Mei 1998 yang
membawa korban jiwa. Esok harinya, 14 Mei, pecah kerusuhan di
sudut-sudut ibukota lalu menjalar ke kota-kota lainnya. Kerusuhan itu
sulit diatasi dan memaksa Presiden RI Kedua Jenderal Besar TNI (Purn)
Suharto menyatakan mengundurkan diri di depan publik melalui
televisi.
Bagaimanapun
sebagai istri prajurit yang cukup berperan dalam memulihkan keadaan
setelah kerusuhan yang amat memilukan hati, lalu menjadi saksi
bagaimana bangsa yang dikenal sebagai ramah-tamah, sopan-santun, dan
penuh dengan rasa perikemanusiaan tersebut berubah menjadi
makhluk-makhluk ganas yang mampu merusak, membakari gedung-gedung
pusat bisnis, menyiksa,membunuh dan memperkosa saudara sebangsanya.
Itu terjadi di negara yang mengobar-ngobarkan Pancasila sebagai dasar
negaranya sungguh ironis.
Awal
sebuah keruntuhan
Gonjang-ganjing
krisis moneter tahun 1997 yang melanda negara-negara Asia Timur, yang
selama lebih dari dua dekade menikmati pertumbuhan ekonomi yang
mengesankan, akhirnya merembes secara kejam ke Indoensia juga. Krisis
moneter ini disusul dengan krisis ekonomi menyeluruh di tanah air,
memaksa pemerintah RI menandatangani utang kepada IMF (International
Monetary Fund)
atau Dana Moneter Internasional. Presiden Suharto meneken pernjanjian
itu dan sejak itulah kebijaksanaan perekonomian di Indonesia di bawah
kendali IMF, yang oleh sebagian pengamat ekonomi dituduh dengan tidak
semena-mena menghapus subsidi yang justru dilaksanakan ketika rakyat
menderita.
Maka
kondisi itulah yang menjadi salah satu trigger
bagi gelombang unjuk-rasa para mahasiswa. Uneg-uneg yang terpendam
selama masa pemerintahan Presiden Suharto meletus menumpah ruah di
jalanan.
Posisiku
menurut aku cukup istimewa. Di satu pihak, aku istri seorang prajurit
Angkatan Bersenjata RI (ABRI)
yagn selalu siap membela negara dari segala ancaman terhadap
keutuhannya. Di pihak lainnya sebagai dokter aku banyak berhubungan
dengan pelbagai jenis msyarakat yang datang ke padaku. Tidak saja
untukkeperuan berobat tapi juga guna menumpahkan segala bentuk
ketidak puasannya selama ini. Sedikit banyak profesi dokter
mengetahui lebih mendalam apa riak-riak yang membuih di dalam
masyarakat pada umumnya.
Dan
bukan satu kebetulan bahwa ketika para mahasiswa bergolak untuk
menumbangkan Orde :Lama pada tahun 1966 dahulu, salah satu unsur
pelopor yang cukup berpengaruh adalah para mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, di samping unsur-unsur mesyarakat
lain yang tentu saja tak kurang pentingnya. Di masa itu aku sedikit
banyak ikut terlibat dalam porsiku sendiri.
Runtutan
kejadian itu mengawali pengalamanku yang menegangkan selama 13 hari
membekas nyata di sanubariku.
(BERSAMBUNG
–ke Bagian 2 mendatang: Kasak-kusuk melawan Presiden Suharto)
Mungkin saya yang pertama memberikan komentar. Ini bagus sekali dan sangat menarik (paling tidak bagi saya he..he..he..), kalau tidak diteruskan awaass (!) saya akan penasaran, tak cari sampeyan sampe ketemu ...ngomong2 jangan buru2lah nulisnya, maaf kata2/penulisan seperti :Unforgetable.satu, untukkeperuan (diatas) kalau sibuk kalau perlu suruh saya saja ngoreksi gpp. bravo !
BalasHapusMakasih komentarnya Boss...emang yang pertama itu dengan semangat berkobar-kobar. Mudah-mudahan seberikutnya semangkin lancar..salam!
BalasHapus