Kolaborasi apik sarjana publisistik dan dokter hewan
Adijono di workshop-nya. Latar belakang mobil damkar Pelindo III. Latar depan chasis untuk mobil penumpang |
Sejumlah mobil unit milik Kemenkominfo RI selesai dikerjakan |
Berbagai kendaraan “aneh-aneh” dengan
spesifikasi sulit-sulit ia buat, ia bangun, dan karyanya menyebar di berbagai
instansi/institusi tanah air yang memerlukan kendaraan dengan persyaratan
khusus. Sebuah pekerjaan rumit yang memerlukan ketelitian tinggi. Satu kerja keras
dengan beban tanggung jawab dan kepercayaan yang tidak kecil. Nyatanya ia
berhasil menjadi “tukang karoseri” eksklusif kendaraan khusus, meskipun bukan
insinyur atau ahli teknik. Mau tahu pekerjaan dan pendidikan aslinya?
Mobil unit untuk tugas Satpol PP Kota Bogor |
Dia sarjana S-1 publisistik dan dan mantan birokrat
di Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) RI. Mau tahu siapa staf
khususnya? Dokter hewan! Nah, komplet sudah keanahen dunia kita tapi nyata! Namun
buktinya perusahaan karoseri CV CarCentro miliknya mampu mendapatkan
kepercayaan banyak klien dan order datang tak putus-putus.
Drs. Adijono (66 tahun) membangun karir awal di
Departemen Penerangan (Deppen) RI, setelah lulus dari Akademi Penerangan dan
meneruskan ke Strata-1. Setelah Deppen RI “dilikuidasi” awal masa reformasi
lalu, pria kelahiran Malang, Jatim, ini sempat kerepotan. Ternyata ia tetap
dipertahankan a.l. bertugas di Inspekstorat Jenderal (Itjen). Kecuali pada
masa-masa pemeriksaan, praktis tiap hari Adijono tak punya aktivitas mendesak. Maka
ia sering menyisir iklan mobil bekas di koran ibukota. Mobil itu diperbaiki di
bengkel langganannya di Depok, lalu dijual kembali. Itu tahun 1995. Lama-kelamaan
jumlah mobilnya bertambah banyak hingga harus membangun show-room di Cilangkap, Depok. Di samping tempat itu ia membangun
bengkel perawatan dan perbaikan.
Dalam perjalanan selanjutnya ia mendapat kepercayaan
untuk kontrak perawatan mobil operasional selama 4 (empat) tahun dari Coca Cola
pada 2004. Dari sana muncul kebutuhan untuk membangun sendiri perusahaan karoseri.
Maka lahirlah perusahaan karoseri CV CarCentro tahun 2008 di sebuah
perkampungan sepi. Adijono pun lalu berfokus pada karoseri saja, dibantu dua
orang putranya.
Di workshop-nya
di Jalan Pabuaran Indah, RT 015/RW 01, Kampung Bedahan, Cibinong, Bogor, (Telp/Fax 021-87912406 e-mail: car_centro@yahoo.com) dibangun
berbagai jenis kendaraan yang jarang kita saksikan di jalan raya. Kalaupun ada,
tentu bertautan dengan peristiwa atau keperluan khusus. Ada mobil pemadam
kebakaran, mobil videotron, ambulans, mobil X-Ray pesanan Bea Cukai 32 unit,
pesanan Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres), Puskesmas Keliling, mobil
laboratorium BPOM, mobil unit operasi Satpol PP, dan masih banyak lagi. Malahan
dalam waktu dekat CV CarCentro akan mengerjakan order mobil khusus Nubika (Nuklir,
Biologi, dan Kimia) pesanan Brimob. Kendati demikian perusahaan ini juga
mengerjakan karoseri kendaraan untuk penumpang pesanan sebuah perusahaan besar
di Bogor.
Mobil Videotron
Satu unit mobil videotron buatan CV CarCentro |
Mobil videotron adalah kendaraan roda empat
dilengkapi layar LED raksasa, peralatan audio-video dan genset kecil. Mobil ini
efektif sebagai sarana iklan outdoor berjalan.
Sebuah perusahaan iklan besar di Jakarta pernah memesannya, sedangkan dalam
waktu dekat perusahaan karoseri ini mengerjakan tiga mobil videotron pesanan
Pemprov Banten.
Mobil X-Ray bukan barang baru, tapi ternyata
pembuatannya memerlukan persyaratan khusus mengingat bahaya radiasi “sinar
rontgën” serta keamanan fisik lain. Ambulans yang dibangun CV ini meliputi lima
jenis yaitu ambulans transport, Puskesmas Keliling, emergency, ICU (Intensive Care Unit), mobil jenazah. Semua
memerlukan spesifikasi khusus masing-maing. Mobil ambulans biasanya didesain
putranya sendiri dengan mempertimbangkan kebutuhan dan modernitas modelnya. “Ciamik,
ciamik,” kata Nyonya Adijono yang mendampinginya menirukan kliennya yang senang
melihat hasilnya.
Mobil
Damkar dan Morita
Uji daya tahan mesin dan pompa mobil damkar |
Mobil pemadam kebakaran (damkar) tugas utamanya
sering tidak diharapkan, sebab kalau dia bekerja itu artinya ada musibah
kebakaran, atau banjir. Sama-sama keadaan susah. Tapi bagaimanapun ia harus ada
untuk setiap wilayah pemukiman, terutama perkotaan padat penduduk. Oleh karena
itu kualitas bahannya harus prima agar mampu bekerja maksimal. Ini yang menjadi
concern CV CarCentro.
“Saya tidak mau ada bahan abal-abal sebab
selain mempertaruhkan reputasi perusahaan juga merugikan klien,” ujar Adijono. Oleh
karena itu ia memakai pompa Morita yang dianggap paling unggul di Indonesia
untuk menyedot dan menyemprotkan air, selain biaya perawatannya minimal.
Morita ini mampu bekerja pada air dengan
tingkat kekeruhan 30%, tidak memerlukan oli, dan tahan air asin. “Itulah persyaratan
penting untuk pompa mobil damkar,” tambahnya. Plat-plat logam pun ia pilih yang
prima seperti Lokfom misalnya.
Untuk mentest kualitas mobil damkar Adijono
mengujikannya ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pemprov DKI di
Ciracas, Jakarta Timur. Standard kualifikasinya tinggi dan semua mobil damkar
umumnya diuji di tempat tersebut. Ujian berat selain pencocokan spesifikasi,
juga uji ketahanan mesin mobil dan pompa yang dihidupkan selama 6 (enam) jam
tanpa henti.
Pompa Morita yang andal |
“Bayangkan kalau sedang dioperasikan tiba-tiba
dalam sejam mesin panas lalu mogok, apa jadinya? Alhamdulillah semua mobil damkar
kami lulus uji kelayakan,” kata Direktur CV CarCentro tersebut.
Perusahaan karoseri ini sedang mengerjakan
sejumlah mobil damkar milik PT (Persero) Pelindo III untuk beberapa pelabuhan
di Kalsel.
Dunia
memang aneh
Dunia memang aneh. Sering terbalik-balik,
harapan tak sesuai kenyataan dan pendidikan tak sesuai pekerjaan. Tapi roda
nasib berputar terus dengan nyaman, dan itulah kehidupan. Kehidupan manusia
yang penuh dinamika, romantisme, dengan segala persoalannya. “Yang penting lakoni dengan ikhlas, sungguh-sungguh,”
kata Adijono (66) sambil ketawa. Jangan kaget.
Salah seorang staf Adijono tak kurang-kurang
anehnya. Ia ternyata seorang dokter hewan, yaitu drh. Yayat Ruhiyat, lulusan
Institut Pertanian Bogor. Yayat sudah berkecimpung di bidang karoseri selama 17
tahun. Nah, apa yang harus diobati? Tidak ada. Ia adalah penasihat untuk pembuatan ambulans, karena tahu persis keperluannya. Volume pesanan ambulans
atau kendaraan sejenis lain memang lumayan banyak di perusahaan ini.
Modal,
modal
Ditanya mengenai kendala selama berusaha di
bidang karoseri, Adijono dengan lugas menjawab, “Permodalan”. Menurutnya permodalan
menjadi masalah yang cukup krusial, sebab terkadang volume order yang begitu
banyak harus didukung oleh modal memadai. Padahal pembayaran order sebelumnya
belum bisa dibereskan karena berbagai penyebab. Perputaran uang harus dikelola
dengan lihai.
“Itulah seninya orang berusaha. Masalah akan
timbul terus-menerus dan bagaimana memecahkannya menjadi keasyikan tersendiri,”
tuturnya di workshop-nya yang tenang dan adem
di Cibinong, Bogor.
Komentar
Posting Komentar