Langsung ke konten utama

Tak Semua Anak Presiden Berhasil



 Resensi Buku

Oleh Adji Subela

Judul                            : All the Presidents’ Children
                                      Triumph and tragedy in the lives of America’s first families
Penulis                          : Doug Wead
Penerbit                        :  Atria Books (New York, London, Toronto, Sydney)
Jumlah halaman : 456 halaman
Ukuran buku                : 15,5 cm x 23,5 cm

            Ketika George W. Bush dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke 43 pada 20 Januari 2001, ia menjadi anak sulung Presiden AS kedua yang mengikuti jejak ayahnya masuk ke Gedung Putih, setelah John Quincy Adams, 176 tahun sebelumnya. Pada 1825  John Quincy Adams dilantik dan menjadi Presiden AS ke-6 yang cukup terkenal dan pria berpengaruh a.l. ikut merumuskan Monroe Doctrine.
            Buku karya Doug Wead ini memang bertutur tentang aneka ragam polah tingkah serta prestasi maupun keculasan para anak Presiden negara adidaya Amerika Serikat. Buku ini dipesan oleh George W. Bush tahun 1988 untuk mengupas perjalanan hidup para anak Presiden AS, sebab ia mulai terganggu dengan aneka macam kisah hidup mereka. Ternyata buku ini dapat diselesaikan setelah anak Presiden George Bush itu terpilih sebagai Presiden AS.
            Bagaimanapun buku ini dapat dipakai sebagai cermin Benggala bagi kita untuk mengamati para anak orang-orang nomer satu di negerinya.

Anak Presiden, jenderal pemberani dalam perang
            Theodore Roosevelt, Junior, anak Presiden Theodore Roosevelt yang terkenal dengan julukan Teddy itu, juga terkenal memiliki kemampuan tinggi dan digadang-gadang orang menjadi Presiden juga seperti ayahandanya. Ia diakui sebagai seorang yang hebat dan pahlawan perang, prajurit andal. Beberapa kali ia terluka dalam PD I dan menjadi salah seorang prajurit yang mendarat pertama di Afrika Utara dalam PD II. Ia membunuh tentara Jerman dalam pertarungan satu lawan satu.
 Ia termasuk tentara pertama mendarat di Sisilia, dan menjadi satu-satunya jenderal yang mendarat di Normandy yang langsung memimpin pasukan di garis depan, di tengah desingan peluru. Banyak sekali medalai dan penghargaan yang diterimanya. Tapi sayang ia meninggal dunia karena serangan jantung dalam usia 56 tahun. Ia sadar akan bayangan nama besar yang disandangnya, sehingga terkenal dengan ucapan kelu-kesahnya yang kontroversial:
“Tidakkah Anda berpikir bahwa menjadi anak laki-laki dari seseorang seperti ayah saya, dan khususnya memiliki nama sama, itu telah menjadi beban? Tidakkah Anda tahu bahwa tidak akan ada lagi Theodore Roosevelt yang lain?”
Ia terkenal rela mengeluarkan uangnya sendiri sebanyak 100.000 dolar guna membantu sistem perbankan di Puerto Rico yang kolaps. Namun skandal Angkatan Laut membuatnya dia ikut hanyut menjauh dari Gednugn Putih walaupun dia tidak bersalah apa-apa.

Anak-anak celaka para Presiden, pemabuk, playboy, penipu, dll
            Presiden pertama AS George Washington tak punya anak kandung, tapi ada anak laki-laki tiri yagn terkenal sepak terjangnya, dan sering berusaha mengakali ayah tirinya untuk urusan bisnis. Anak ini meninggal pada usia 27 tahun.
            Presiden Jefferson memiliki anak laki-laki yang meninggal setelah dilahirkan, bahkan belum sempat diberi nama. Masih agak beruntung Presiden Monroe yang anak laki-lakinya meninggal pada usia dua tahun.
            Tapi yang celaka adalah Presiden James Madison. Anak laki-laki tirinya terkenal sebagai pemabuk, pejudi, Don Juan, dan tega menipu ibu kandungnya setelah Madison meninggal. Kongres AS sampai turun tangan guna membantu mantan ibu negara yagn apes ini.
            John Adams II meninggal pada usia 31 tahun, William Henry Harrison Jr. pada 35, Andrew Jackson Jr. pada usia 26 tahun, tertembak tanpa sengaja dalam satu perburuan. Semuanya pecandu berat minuman keras.
            Martin van Burren Jr. mati muda karena TBC di kamarnya yang sederhana di Paris, Prancis.      Calvin Coolidge, Jr. meninggal 16 tahun karena keracunan setelah kakinya terluka dalam permainan tennis dengan kaki telanjang di lapangan Gedung Putih.
            Pecadu minuman keras lainnya yang “terkenal” adalah John Tyler Jr. Anak Presiden Grant, Ulysses Grant, Jr. dituduh terlibat dalam penyuapan dalam bisnis. . Sedangkan Chester A. Arthur, Jr. adalah playboy yang dibenci orang, dan di masa akhir jabatan ayahnya, wartawan mengorek-ngorek dari mana sumber uang foya-foyanya.
            Roosevelt yang lain yaitu Franklin Roosevelt, putra Franklin D. Roosevelt meninggal setelah dilahirkan. Adiknya yang juga bernama sama, kawin lima kali dan terpental dari podium politik.

            Apa yang dikemukakan tadi hanya sebgian kecil dari romantika suka-ria maupun duka-nestapa para anak Presiden AS. Doug Wead ingin mengatakan, tidak mudah menjadi anak orang nomer satu di AS. Buku ini perlu dibaca sebagai warning bagi siapa yang sedang menjadi Presiden atau yang bernafsu untuk duduk di kursi itu.
           
             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minyak Srimpi

          Pada era 50-an tak banyak produk minyak wangi yang beredar di pasaran, terutama yang harganya terjangkau oleh mereka. Oleh karena itu, minyak pengharum badan itu banyak diproduksi perusahaan-perusahaan kecil guna memenuhi kebutuhan pasar akan pengharum. Oleh karena formulanya sederhana dan memakai bahan-bahan atau bibit minyak wangi yang terjangkau, maka dapat dikatakan hampir semua minyak wangi yang beredar waktu itu baunya nyaris seragam.           Satu merk yang popular pada saat itu, dan ternyata masih eksis hingga sekarang adalah minyak wangi cap Srimpi. Minyak ini dikemas dalam botol kaca kecil berukuran 14,5 ml, dengan cap gambar penari srimpi, berlatar belakang warna kuning.           Pada masa itu minyak Srimpi dipakai oleh pria maupun perempuan klas menengah di daerah-daerah. Baunya ringan, segar, minimalis, belum memakai formula yang canggih-canggih seperti halnya minyak wangi jaman sekarang.            Ketika jaman terus melaju, maka produk-produk

Nasi Goreng Madura di Pontianak

                Kurang dari dua tahun lalu, Imansyah bersama istrinya Siti Hamidah dan dua anaknya merantau ke Pontianak, Kalbar, dari kampung halamannya di Bangkalan, Madura. Di kota muara Sungai Kapuas ini mereka tinggal di rumah seorang kerabatnya yang mengusahakan rumah makan nasi goreng (Nas-Gor) di Sui Jawi. Pasangan ini belajar memasak nasi goreng khas Madura. Akhirnya setelah memahami segala seluk-beluk memasak nasi goreng, ditambah pengalamannya berdagang di kampungnya dulu, Imansyah dan istrinya membuka rumah makan nasi gorengnya sendiri, diberi nama Rumah Makan Siti Pariha di Jalan S. A. Rahman.   Di sini mereka mempekerjakan dua orang gadis kerabatnya guna melayani langganannya. RM Siti Pariha menarik pembelinya dengan mencantumkan kalimat: Cabang Sui Jawi. Rumah makan yang terletak berderet dengan rumah makan khas masakan Melayu serta sate ayam Jawa ini buka dari pukul 16.00 petang hingga pukul 23.00 atau hingga dagangannya ludes. Setiap hari RM Siti Par

Pak RT ogah lagu Barat

                          Sudah lama Pak RT yang di serial Bajaj Bajuri selalu berpenampilan serba rapi, rada genit dan sedikit munafik tapi takut istri ini tak nampak dari layar kaca TV nasional. Sejak serial Bajaj Bajuri yang ditayangkan TransTV berhenti tayang, Pak RT yang bernama asli H. Sudarmin Iswantoro ini tidak muncul dalam serial panjang. Walaupun begitu ia masih sering nongol di layar kaca dengan peran yang nyaris tetap yaitu Ketua RT, Ketua RW, guru atau ustadz.             Di luar perannya sebagai Pak RT tempat si Bajuri (Mat Solar), dengan istrinya si Oneng (Rike Diah Pitaloka)   dan mertuanya yang judes plus licik (Hj. Nani Wijaya) berdomisili, H. Darmin (panggilannya sehari-hari yang resmi sedangkan merk-nya yang lain tentu saja “Pak RT”) adalah pria yang berpembawaan santun dan halus.             Barangkali pembawaannya itu dilatarbelakangi oleh pendidikannya sebagai seorang guru. Mengajar merupakan cita-citanya sejak kecil. Sebagai anak kelima