Langsung ke konten utama

Who am I?

Hallo.
Nama: Adji Subela
Tempat Tgl. lahir: Blitar, 01 Januari 1952
Latar belakang:

Pendidikan:
1. sekolah SD-SMA di Ponorogo, Jatim
2. kuliah di Akademi Penerangan Angkatan XV

Karir Jurnalistik:
1. Reporter Harian Pos Sore, Pos Kota, Harian Terbit (managing editor), Indonesia Times (reporter, editor), SKM Bersatu (chief editor), SKH Limboto Express (founder).

Karir seni peran:
1. bermain dalam 23 sinetron (sebagian besar produksi TVRI, juga Indosiar)
2. film layar lebar Benyamin Koboi Insyaf
3. pentas pantomim

Karir sastra:
1. Menulis cerita pendek (cerpen) di Harian Terbit, Sinar Harapan, Suara Karya, dll
2. Buku kumpulan cerpen: Pengantin Agung (PT Gria Media, Jakarta)
3. Juara III Lomba Cerpen Betawi 2005

Penulisan Buku Lainnya:
1. Biografi M. Djaelani (mantan Wagub DKI Jakarta)
2. Biografi Dr. Chandra Motik (guru besar UI, pakar hukum kelautan)
3. Biografi Pramono (karikaturis Sinar Harapan)
4. Biografi Suparmo (budayawan)
5. Memoir Mayjen TNI (Purn) H. Barkah Tirtadidjaja tentang pernikahannya dengan Putri almarhum Sultan Langkat, Tengku Nurzehan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minyak Srimpi

          Pada era 50-an tak banyak produk minyak wangi yang beredar di pasaran, terutama yang harganya terjangkau oleh mereka. Oleh karena itu, minyak pengharum badan itu banyak diproduksi perusahaan-perusahaan kecil guna memenuhi kebutuhan pasar akan pengharum. Oleh karena formulanya sederhana dan memakai bahan-bahan atau bibit minyak wangi yang terjangkau, maka dapat dikatakan hampir semua minyak wangi yang beredar waktu itu baunya nyaris seragam.           Satu merk yang popular pada saat itu, dan ternyata masih eksis hingga sekarang adalah minyak wangi cap Srimpi. Minyak ini dikemas dalam botol kaca kecil berukuran 14,5 ml, dengan cap gambar penari srimpi, berlatar belakang warna kuning.           Pada masa itu minyak Srimpi dipakai oleh pria maupun perempuan klas menengah di daerah-daerah. Baunya ringan, segar, minimalis, belum memaka...

WNI pionir TCM, antikanker

Pria asal Sukabumi, Jabar, itu berpenampilan sederhana, dan berpembawaan tenang. Tapi siapa menduga? Bahwa ia adalah pelopor sistem pengobatan gabungan antara tradisional China dan modern di Indonesia? Jauh sebelum sistem TCM  ( Traditional Chinese Medicine ) itu sendiri mulai populer di Tiongkok? Malahan sejumlah dokter asal Tiongkok yang berpraktik di Indonesia sekarang ini, justru pernah “magang” di kliniknya di Sukabumi. Selain itu si pria, yaitu Dr. (HC) Haji Mochammad Yusuf, juga menemukan formula obat antikanker serta tumor berbasis bahan-bahan obat tradisional China pada awal tahun 1990. Begitu banyak klinik pengobatan tradisional asal China yang kini beroperasi di Indonesia terutama di Jakarta. Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa pembuat obat antikanker yang sering menjadi spesialisasi mereka, adalah justru orang Indonesia asal Sukabumi, Jawa Barat, tersebut. Obatnya banyak digunakan di berbagai rumahsakit di Tiongkok. Dia pun setiap bulan pergi k...

Pak RT ogah lagu Barat

                          Sudah lama Pak RT yang di serial Bajaj Bajuri selalu berpenampilan serba rapi, rada genit dan sedikit munafik tapi takut istri ini tak nampak dari layar kaca TV nasional. Sejak serial Bajaj Bajuri yang ditayangkan TransTV berhenti tayang, Pak RT yang bernama asli H. Sudarmin Iswantoro ini tidak muncul dalam serial panjang. Walaupun begitu ia masih sering nongol di layar kaca dengan peran yang nyaris tetap yaitu Ketua RT, Ketua RW, guru atau ustadz.             Di luar perannya sebagai Pak RT tempat si Bajuri (Mat Solar), dengan istrinya si Oneng (Rike Diah Pitaloka)   dan mertuanya yang judes plus licik (Hj. Nani Wijaya) berdomisili, H. Darmin (panggilannya sehari-hari yang resmi sedangkan merk-nya yang lain tentu saja “Pak RT”) adalah pria yang berpembawaan santun d...