Ramai-ramai ingin berkuasa. Untuk apa? Oleh Adji Subela Bangsa kita ramah, murah senyum. Tapi nanti dulu. Ada kelakuan yang bikin bangsa asing (baca: Barat) menggigil ketakutan. Kalau kita berselisih, kita bernafsu menghilangkan nyawa lawan kita. Rohaniwan asal Belanda, almarhum M.A.W. Brouwer menulis, negeri ini serba aneh, sangat aneh, dan penuh rahasia. Orang selalu ketawa, selalu senyum, selalu bersenda gurau, tapi bila berselisih pendapat.....simsalabim dan hilanglah kepalamu (Kompas, 18 Januari 1971). Kita tak kuat berbeda pendapat, atau ingin menang sendiri melulu. Kalah itu memalukan. Ini baik, cuma kalau harus menang lewat cara apa pun – halal atau haram – ini sangat tidak baik. Kita ingin menang, karena juara akan dihargai, punya hak istimewa, dihormati rakyat di mana-mana, lalu kita merasa boleh berbuat seenaknya. Nikmatnya orang berkuasa bisa mengecoh akal sehat dan akhlak. Setelah mengecap kekuasaan (politik) kita lantas kepingin nikmat lainnya. Yang paling dekat itu