Cerpen Oleh Adji Subela Aguan berdiri mematung di beranda rumahnya. Ia berharap ada uang jatuh dari langit. Dua juta saja, tak usah banyak-banyak. Tiba-tiba, jatuhlah uang dua juta rupiah kontan di dekat kakinya! Pria itu terkejut bukan alang kepalang. Tapi, terus terang saja, ia bergembira sekali. Ia masih sempat menoleh ke tepekong tempat abu leluhurnya disimpan. "Aneh," pikirnya, "aku belum lagi sempat berdoa minta uang, sudah jatuh pula ia ke sini". Uang itu terdiri dari dua ikatan, masing-masing sejuta rupiah, dililit pakai label bercap huruf Cina. Dari sebuah bank di Guangdong! Rezeki itu disimpannya di laci mejanya. Tiba-tiba ia terperanjat, akalnya mulai bicara. "Mana mungkin bank Guangdong mengikat uang rupiah?" gumamnya. "Ah, bisa saja. ‘Kan bank-bank selalu menyimpan mata uang asing," dengus tepian lain dari hatinya. Aguan keluar lagi ke beranda rumahnya. Di luar hujan masih rajin mengguyuri jalanan di dep
Blog ini seperti majalah ringan untuk Anda. Selain berisi catatan pribadi juga berisi artikel ringan, human interest, jokes, dll. Dengan kata lain, Anda seperti membaca majalah maya. Kritik dan saran dari Anda saya nantikan. Selamat mengikuti.